Terasa menyenangkan memang apabila kita baru membeli baju baru, ingin rasanya cepat-cepat memakainya. Lalu, ada baju yang menarik lagi, kita membelinya dan ingin cepat memakaianya. Tak terasa lemari sudah penuh dengan baju, namun masih merasa tidak ada yang layak dipakai.. Itulah dilemma yang saat ini dialami oleh remaja zaman sekarang.

Lantas, bagaimana nasib baju yang lama?

Pakaian selain menjadi kebutuhan dasar bagi manusia, juga menjadi kebutuhan tersier.

Keinginan semua orang dengan sebutan “My Fashion My Style show My Personality”. Semua pada berbondong-bondong mencari dan memilih pakaian yang mereka suka, dengan demikian lahirlah sifat konsumtif membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan.

Keadaan seperti inilah yang membuat Fashion menjadi salah satu bidang usaha paling menguntungkan prospeknya. Tentunya perusahaan ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, salah satu caranya adalah mengurangi biaya bahan baku. Polyester dan Nylon merupakan bahan dasar pakaian yang lebih murah dibanding bahan organik pakaian seperti kapas.

Namun, asal kalian tahu setiap kali kita mencuci pakaian kita yang berbahan Polyester dan Nylon, terdapat residu berupa air cucian yang mengandung microbeads (butiran plastik yang berukuran sangat kecil). Air residu yang mengandung microbeads memiliki dampak yang sangat buruk! Microbeads yang mengalir ke laut dapat merusak rantai makanan, saat ini telah ditemukan microbeads di dalam perut hampir semua hewan laut mulai dari plankton sampai paus! Bahkan ikan yang dihidangkan di meja makan kalian dapat mengandung micobeads..

Tidak hanya polyester dan nylon, sumber microbeads juga dapat berasal dari alat-alat kebersihan seperti detergen, sabun, dan sampo.
Permasalahan seperti ini sangatlah serius, karena microbeads dapat membahayakan kesehatan manusia dan ekosistem bumi. Oleh karena itu jadilah bagian dari solusi, kurangilah pemakaian produk yang dapat menghasilkan microbeads, salah satunya adalah memilih bahan pakaian organik seperti kapas.

 

R.O.L.E foundation telah menerapkan solusi ini, mereka membuat beberapa produk aksesoris seperti syal dari bahan dasar alam. Syal tersebut terbuat dari untaian benang organik yang sudah diwarnai dengan pewarna alami. Pewarna alami seperti daun mangga yang menghasilkan warna hijau keabu-abuan dan daun mahoni yang mehasilkan warna kecoklatan. Proses pewarnaan benang tersebut berawal dari perebusan dengan zat pengikat seperti tawas, selanjutnya proses perendaman dalam cairan alami dan akhirnya benang dikeringkan dan ditenun.

Apabila kalian tertarik untuk mempelajari lebih lanjut dan melihat langsung syal unik yang terbuat dari bahan dasar alam, datanglah ke R.O.L.E foundation! Banyak hal yang dapat kalian lakukan disana, mulai dari proses pengomposan (dari pemilahan sampai siap untuk diaplikasikan), membuat kain dari ekstrak benang alam, membuat sabun daur ulang, dan hal menyenangkan lainnya! Selain itu ROLE Park juga menawarkan salah satu kegiatan outbond asik berupa “wheels target game” dimana kita harus melempar bola yang terbuat dari kompos (tentunya berkelanjutan) ke sasaran yang berupa lubang ban bekas, Asik kan?

Waktunya memberi kembali ke Ibu Pertiwi, jadilah bagian dari solusi!

 

Di tulis oleh:
Yolanda Rizkita – Mahasiswa Universitas Udayana, Bali.